Site icon finansha

Berinvestasi di Reksadana Syariah

Sebagai orang yang awam dalam investasi, bukan berarti tidak bisa berinvestasi di pasar modal. Bahkan kita tidak perlu setiap saat mengikuti pergerakan bursa untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Percayakan semua kepada manajer investasi yang mengelolanya. Kok gitu? Nanti dibawa kabur uangnya.

Reksadana Syariah

Manajer investasi yang dimaksud adalah manajer investasi reksadana. Apa itu reksadana? Reksadana syariah adalah kumpulan dana investasi masyarakat yang disimpan di Bank Kustodian dan di kelola oleh manajer investasi. Reksadana aman kok, karena antar manajer investasi dan bank kustodian merupakan dua lembaga yang berbeda dan tentunya diawasi oleh OJK dan DSN-MUI dalam pelaksanaannya. Fatwa DSN-MUI tentang reksadana syariah yaitu no 20/DSN-MUI/IX/2001.

Kita sebagai investor tidak perlu repot-repot mengelola dana tersebut, cukup disetorkan dana investasi ke Bank Kustodian dan menunjuk Manajer Investasi yang akan mengelola dana kita tersebut dengan membeli berbagai macam produk efek atau investasi syariah, yaitu Saham Syariah, Sukuk koperasi, SBSN atau efek syariah lainya

Ada beberapa jenis Reksadana, jenis ini berdasarkan prosentasi dana pengelolaannya

1. Reksadana Pasar Uang (RDPU)

Dana yang diinvestasikan dalam instrumen reksadana jenis pasar uang diantaranya adalah tabungan, deposito, surat utang yang resikonya relatif kecil. Jangka waktu investasi sebaiknya jangka pendek, yaitu 1-3 tahun.

2. Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT)

Investasi pada instrumen reksadana pendapatan tetap sebaiknya untuk mencapai tujuan jangka menengah 3-4 tahun. Dengen resiko sedikit lebih tinggi dari RDPU tentunya diharapkan mendapatkan margin yang juga lebih tinggi. Dana Investasi jenis RDPT banyak di tempatkan di obligasi, Surat Utang Negara (SUN), atau sukuk.

3. Reksadana Campuran

Reksadana campuran cocok untuk investasi jangka menengah yaitu 4-5 tahun. Resiko nya lebih besar dibandingkan dengan dua jenis reksadana sebelumnya karena dana pengelolaannya sebagian diinvestasikan pada saham meskipun sebagian besar lainnya diinvestasikan pada instrumen obligasi, tabungan, dan deposito.

4. Reksadana Saham

Lebih dari lima puluh persen reksadana saham diinvestasikan pada saham, oleh karena itu jenis reksadana ini paling besar resikonya diantara reksadana lainnya. Dengan resiko paling besar makan harapannya bisa mendapatkan imbal hasil yang juga tinggi. Jenis reksadana saham cocok untuk tujuan investasi jangka panjang diatas lima tahun seperti dana pensiun dan dana pendidikan.

Exit mobile version