Site icon finansha

Agar Tidak Salah Membeli Produk Asuransi Jiwa

Agar tidak salah membeli produk asuransi jiwa, berikut beberapa tahapan yang bisa dilakukan:

produk asuransi jiwa

1. Tentukan berapa nilai UP (Uang Pertanggungan) yang diperlukan.

UP ditentukan dari bebrapa faktor yaitu, berapa banyak anggota keluarga yang ditanggung, berapa nafkah minimal yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup terutama anak-anak hingga nanti mandiri.

Sebagai contoh Pak Bambang sebagai kepala keluarga dengan dua orang anak. Anak pertama perempuan berumur 10 tahun dan anak kedua Pak Bambang laki-laki berumur 8 tahun. Istri Pak Bambang tidak bekerja. Maka sebagai pencari nafkah utama sangat perlu sekali Pak Bambang memiliki perlindungan asuransi Jiwa.

Berapa kebutuhan asuransi jiwa pak Bambang jika suatu saat nanti tidak bisa lagi mendampingi dan memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan kebutuhan pokok bulanan Pak Bambang sebesar Rp 6.000.000 sebulan lalu dikalikan prediksi jangka waktu anak terakhir Pak Bambang hingga mandiri. Estimasi anak terakhir Pak Bambang mandiri di usia 21 tahun sehingga masih ada 14 tahun nafkah yang harus diproteksi. Sehingga UP yang dibutuhkan adalah Rp 6.000.000 dikalikan 12 bulan selama 14 tahun (Rp 6.000.000 x 12 x 14) yaitu sebesar Rp 1.008.000.000 (Satu Milyar Delapan Juta Rupiah)

2. Pisahkan dengan produk Investasi.

Untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal, sebaiknya pisahkan Asuransi Jiwa dengan produk investasi. Mungkin Anda khawatir apabila uang premi akan hilang begitu saja. Disini lah yang harus diluruskan bahwa Asuransi Jiwa bukanlah Investasi. Asuransi Jiwa membeli proteksi, Ibarat Anda membeli helm untuk melindungi kepala Anda saat berkendara motor.

Jika Anda mengambil produk Asuransi Jiwa yang terdapat unsur investasinya seperti unit link maka Uang Pertanggungan yang akan Anda terima tidak akan besar. Sebagai gambaran usia 25-an Premi sekitar 4 juta setahun UP yang akan didapat sekitar Rp 100.000.000 Angka yang besar bukan? Jangan senang dulu, uang sebesar itu belum tentu cukup lho untuk membiayai kehidupan keluarga selama satu tahun. Jangan-jangan hanya cukup untuk membiayai pemakaman dan tahlilan.

Dengan usia dan premi yang sama bisa mendapatkan UP sekitar 1,5 milyar. Angka yang fantastis bukan? Uang tersebut juga belum tentu juga untuk membiayai kehidupan keluarga terutama anak hingga lulus kuliah karena setiap keluarga berbeda kebutuhan dan gaya hidupnya.

3. Cari beberapa alternatif produk dan agen asuransi

Saat ini banyak sekali produk asuransi yang ditawarkan. Yang paling disayangkan adalah banyak pula agen asuransi yang menawarkan polis tanpa paham betul jenis produk yang ditawarkan dan kebutuhan calon kliennya. Untuk menghindari hal tersebut, jangan terpaku hanya pada satu agen dan produk asuransi. Pilihlah beberapa alternatif produk dan juga beberapa agen. Apabila menemukan agen yang kurang bisa menjelaskan jangan ragu untuk mencari agen lain meskipun dengan produk yang sama.

4. Pahami secara utuh produknya

Penting sekali untuk memahami produk yang ditawarkan. Gunakan secara maksimal untuk mencari informasi tentang produk sebanyak-banyaknya. Baik melalui agen, perusahaan asuransi ataupun nasabah lain yang sudah pernah mengambil produk tersebut.

5. Jangan membeli karena tidak bisa menolak

Salah satu penyebab salah membeli polis asuransi biasanya karena membeli dari kerabat, tetangga atau teman dekat. Kenapa demikian, karena dengan orang-orang terdekat kita sangat sulit untuk menolak jika kita ditawarkan polis asuransi. Atau kita terlalu percaya karena beranggapan mana mungkin orang terdekat menawarkan produk yang kurang tepat. Hal tersebut yang harus diluruskan. Pastikan kita membeli polis asuransi karena produknya. Jika produk tersebut tidak sesuai, jangan ragu Anda untuk menolaknya.

6. Segera Minta Buku Polis

Setelah Anda melakukan pembayaran premi pertama jangan lupa Anda untuk segera meminta buku polis. Pelajari buku polis yang anda terima, apabila Anda tidak paham segera tanyakan kepada agen atau costumer care perusahaan Asuransi yang Anda pilih. Penting sekalu membaca buku polis, karena semua ketentuan terhadap Asuransi yang Anda pilih tertuang dibuku polis termasuk mekanisme klaim.

Sangat banyak yang tidak membaca atau memahami buku polis, sehingga pada saat klaim merasa kesulitan. Anda juga bisa memastikan apa yang telah dijelaskan oleh agen Asuransi sebelumnya tertuang di buku polis atau tidak. Apabila tidak tertuang di buku polis atau tidak sesuai dengan buku polis, Anda berhak komplain atau bahkan membatalkan membeli Asuransi tersebut dan uang kembali utuh. Hal ini bisa dilakukan selama masih dalam 14 hari buku polis Asuransi diterbitkan. Anda harus berhati-hati apabila ada agen yang secara sengaja tidak memberikan buku polis untuk menghindari masa tenggang 30 hari.

Exit mobile version