Site icon finansha

Wajib Dilakukan Sebelum Berinvestasi

Sebelum BerinvestasiBerinvestasi adalah salah satu cara yang strategis untuk dapat menghasilkan uang yeng lebih. Dengan berbagai macam pilihan jenis dan produk investasi yang ada saat ini, masih banyak yang bingung investasi apa yang pas untuk dipilih 

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis dan produk atau instrumen investasi. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki kebutuhan, tujuan dan pribadi yang berbeda-beda. 

Sehat Kondisi keuangan
Hal pertama yang harus dperhatikan sebelum memilih investasi adalah mengevaluasi kondisi keuangan kita. Apakah Cash Flow keuangan kita sudah positif atau belum. Apakah rasio hutang kita sudah ideal apa belum. Bagaimana mungkin berinvestasi jika memenuhi kebutuhan hidup saja masih kurang. Memang idealnya investasi dilakukan di awal saat mendapatkan income (gaji) baru setelah itu dipisahkan sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup hingga akhir bulan. Tetapi budget untuk kebutuhan hidup juga harus rasional. Jangan sampai memaksakan diri untuk berinvestasi tetapi dipenghujung bulan berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Memiliki Dana Darurat
Anda tentunya tidak ingin jika uang yang Anda investasikan menguap atau terpakai  apabila tiba-tiba ada kebutuhan darurat seperti kecelakaan, terkena PHK atau musibah lainnya. Ini mengapa perlunya Anda memiliki cadangan dana darurat sebelum berinvestasi. Idealnya dana darurat yang dimiliki setiap individu berbeda. Bagi yang single dana darurat yang dimiliki minimal 3 bulan biaya hidup. Bagi yang sudah menikah dan belum memiliki anak idealnya dana darurat sebesar 6 bulan biaya hidup. Sedangkan bagi keluarga yang sudah memiliki anak idealnya minimal memiliki dana darurat sebesar 12 bulan atau 1 tahun biaya hidup.

Cek Profil Resiko
Dalam berinvestasi,  karakteristik  setiap individu berbeda-beda. High Risk High Return, semakin tinggi keuntungan semakin tinggi resikonya. Nah kamu tipe yang mana nich, yang berani ambil resiko, yang tipe middle/seimbang atau jangan-jangan yang tidak berani ambil resiko. Tipe ini mempengaruhi portofolio atau produk investasi kamu. Jangan sampai tipe yang tidak berani ambil resiko milih investasi di saham, nanti saat pasar turun yang ada kamu bisa tidak tenang.

Tentukan Tujuan Keuangan
Agar investasi tidak sia-sia, tetapkan dahulu tujuan keuangan yang ingin dicapai, kapan dan berapa dana yang harus tersedia untuk memanuhi tujuan keuangan tersebut.

Dana renovasi rumah tiga tahun lagi tidak bisa ditempatkan pada satu produk yang sama dengan Dana Pendidikan anak. Untuk itu tetapkan tujuan keuangan Anda, kapan jangka waktu ingin tercapainya dan kira-kira berapa rupiah dana yang diperlukan nantinya.

Pilih Produk
Apabila sudah mengetahui profil resiko dan tujuan keuangannya; kapan pencapaiannya dan berapa kira-kira yang dibutuhkan, baru mencari jenis dan produk investasi yang tepat. Ibarat ingin berpergian ke luar negri tentunya berbeda moda transportasi yang digunakan dengan berpergian domestik atau dalam negri. 

Dengan banyaknya lembaga keuangan dan bermacam-macam pilihan produk sekarang ini. Sebaiknya cari alternatif beberapa macam produk sebelum memilih satu produk yang tepat yang akan dipilih. Pelajari terlebih dahulu produk dan lembaga keuangan yang mengeluarkan produk tersebut. Pastikan produk tersebut bukan jenis investasi yang abal-abal, yang tidak memiliki ijin resmi dan tercatat di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai lembaga resmi yang mengawasi industri keuangan di Indonesia. Berhati-hati lah dengan maraknya investasi bodong belakangan ini. 

Exit mobile version